Menjadi orang yang beruntung itu terkadang tidak enak. Aku sedang mengalami nya.
Seperti saat ini, proyek ke 2 yang aku jalankan.
Lagi lagi karena ayah ku, tapi aku tidak menyalahkannya, karena aku beruntung diberi kesempatan yang tidak semua orang bsia mendapatkannya.
Aku beruntung tanpa harus mencari dengan susah payah, aku sudah dapat kerja dan pengalaman yang amat sangat banyak.
Teringat perkataan teman ku tentang rumus keberuntungan.
Keberuntungan = Usaha + Do'a.
Bisa di-artikan, kita akan mendapatkan keberuntungan karena kita telah berusaha maksimal dan selalu berdo'a.
Hemm sepertinya aku tidak melakukan ke-dua nya, ya mungkin hanya ber-do'a saja. itupun tidak selalu.
Yasudahlah, aku sedang ingin membicarakan "keberuntungan dalam sisi yang tidak enak"
Seperti sekarang ini, aku sedang menduduki posisi Site Engineer.
Tentu aku tidak tahu apa yang harus di lakukan oleh se-orang Site Engineer, karena aku hanya langsung masuk saja tanpa tes apapun.
Walaupun mungkin ini agak sedikit berbeda dari proyek sebelumnya, proyek yang sekarang ini bukan perusahaan dari ayah ku. Yang membuatku bisa masuk karena ayah kenal dengan Direktur dan Site Manager disini. Iya Nepotisme istilah yang sesungguhnya.
Yang membuat tidak enak adalah, karena saya masih seperti orang linglung, tidak bisa melakukan tugas dengan maksimal, bukan karena tidak mau, tapi tidak tahu.
Sebenarnya itu hal yang wajar.
Menjadi tidak wajar karena, pekerja yang lain menganggapku mendapatkan gaji yang banyak tanpa harus bekerja yang banyak. Aku yakin "gaji-ku" di dalam pikiran mereka adalah seper-empat yang aku sebenarnya dapatkan. Aku tidak mencari gaji, aku hanya mencari pengalaman, itu saja.
*tapi karena aku di gaji, ya Alhamdulillah :)
Entah kenapa aku sering sekali memikirkan apa yang ada di pikiran orang terhadapku.
Apakah hal itu adalah hal yang penting untuk dipikirkan?
"Sampai detik ini Aku masih belajar untuk bisa selalu berfikir positif"
Ingin sekali rasa nya pada saat briefing yang dilakukan setiap pagi setelah senam, aku meneriakan ke kuping mereka dengan alat pengeras suara "woi, gaji elu tuh lebih gede...!!!"
Mungkin dengan seperti itu mereka akan lebih menerima ku, setidak nya tidak meremehkan ku.
Sesama manusia kita harus saling menghormati bukan?
Aku ingin di tempat kerja ku yang selanjutnya benar benar aku yang mencari nya,
bukan dicarikan, jadi aku bisa benar benar menempatkan posisi ku.
dan kemampuan otak ku yang sesungguhnya.
Tapi aku wajib bersyukur dengan keadaan seperti ini,
berkat ayahku, aku dapat menikmati keberuntungan ini.
bukan ini saja, tapi selama ini.
Aku bahkan seharusnya tidak pantas untuk mengeluh, sekecil apapun itu.
Ada kata kata yang selalu berputar di otak ku,
tapi hanya sekedar berkeliaran saja,
Aku hanya mejalankan nya ketika aku tersadar,
tersadar karena aku sedang berada di keadaan yang sulit.
Ketika aku berada di saat yang menyenangkan, aku melupakan kata kata itu lagi.
"bersyukur"
"bersyukur kepada Allah SWT"
Salah satu hal kecil yang patut aku syukuri adalah, banyak diantara "mereka" yang aku sebutkan diatas, minta di-ajarkan menggunakan komputer.
Pasti kalian tidak menyangka di zaman yang modern ini masih ada yang tidak bisa menggunakan komputer.
Bukan, bukan tidak bisa, tapi mereka belum diberikan kesempatan yang sama oleh-Nya seperti yang kita telah dapatkan.
Best Regards,
Widhi Erlangga
Site Engineer
dan ketahuilah,
pangkat ataupun jabatan tidaklah penting,
karena yang terpenting di dunia ini hanyalah Akhlak yang baik.
InsyaAllah kita akan selamat di dunia maupun akhirat.
Amin.
0 komentar:
Posting Komentar