seakan jiwa ku dan jiwa nya tidak bisa dipisahkan
seakan kami berdua ditakdirkan untuk bertemu, dan tidak terpisahkan
Disaat aku tidak membawa mu dan kamu hanya disimpan di rak rubiks ku
pikiranku melayang kemana - mana serasa tidak sabar ingin pulang dan kembali bersama mu
kamu memang benda mati, tapi aku dapat merasakan keberadaan jiwa mu
"kamu memang ada..."
jujur aku sempat berbuat salah kepada mu
aku telah menuduh mu sebagai pengganggu berbagai kegiatanku
aku meninggalkan mu bersama yang lain di rak rubiks
selangkah meninggalkan mu, aku sadar sudah salah jalan
tapi hati ini memaksakan kehendak yang bertentangan dengan keinginan
hati ini ingin mencari berbagai fakta yang membenarkan bahwa
"salah jika aku terus bersamamu..."
seiring berjalannya detik
fakta tersebut malah semakin pudar bukan memperkuat
disitulah aku terbangun dari kesalahan
disitulah aku tersadar dari kesalahan
dan aku tahu
"aku tersiksa jika tidak bersama mu..."
aku minta maaf
aku berbuat salah
saat ini pun aku berjanji
tidak akan mengulang kesalahan untuk yang kedua kalinya
"tak akan pernah aku meninggalkan mu..."
"tak akan pernah aku meninggalkan mu... lagi..."
-Widhi Erlangga-
1 komentar:
waw..
Posting Komentar